Seberapa murni ilmu mu?
Kita sering mendengar ilmu murni dan ilmu terapan. Dalam komunitas internasional, istilah ilmu murni dan ilmu terapan dikenal dengan nama pure science dan applied science.
Kita dapat memahami dunia dengan kedua ilmu tersebut. Sehari-harinya, kita coba membuat pernyataan/pendapat/argumen (atau teori) yang dapat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Fenomena seperti
- Kenapa jika kita tidak makan maka kita akan lapar ?
- Kenapa kita harus sarapan tiap pagi ?
- Kenapa kita harus tidur cukup ?
- Kenapa kita harus berolahraga ?
- Kenapa dengan meminum cetirizine, alergi kita berhenti ?
- Kenapa programmer yang begadang menulis kode yang jelek ?
Ketika kita ingin mengetahui jawaban dari fenomena tersebut maka kita coba mencari penjelasannya. Setelah itu, kita coba membangun(construct) sebuah argumen yang dapat menjelaskan fenomena tersebut.
Tentu saja, kita ingin pendapat yang sudah kita bangun dapat berlaku seluas-luasnya.
Sehingga untuk fenomena apa pun di lokasi mana pun, argumen kita dapat menjelaskannya. Maka dibutuhkan ilmu murni untuk cakupan yang luas tersebut.
Semakin murni suatu ilmu, maka semakin luas penerapannya di kehidupan sehari-hari. Namun ia menjadi semakin abstrak dan sulit (bagi pelajar pemula) untuk mencari contoh kasusnya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh ilmu matematika yang digolongkan sebagai ilmu murni. Ilmu ini dinilai sulit oleh pelajar indonesia, saya juga salah satunya hehe.
Saat di bangku sekolah dulu, saya menemukan kesulitan dalam mempelajarinya dikarenakan belum tahu bagaimana penerapan dari ilmu tersebut.
Sebut saja
- probability and statistics : saya cuman menghapalkan median, mean, modus, persentil, quartile, permutasi, kombinasi tanpa mengetahui pada saat kapan menggunakannya ?
- calculus (atau infinitesmall calculus) : integral, limit, differential. Saya sudah saya tulis bagaimana senior saya juga salah menggunakannya.
- numbers : bahkan ilmu ini pun saya rasa saya belum menguasainya secara full .
- linear algebra
- banyak lagi.
Akhir kata, karena kemurnian matematika, kita perlu mencari aplikasinya (use case) dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu mencari tahu bagaimana matematika ternyata dapat memecahkan masalah kita hadapi, dengan kemampuan prediksinya dan dengan error se-minimal mungkin. Tidak cukup sekedar melatih kemampuan berhitung karena software juga bisa melakukan hal yang sama 😆.
Saya menemukan kemudahan setelah mengetahui bagaimana dan pada saat kapan ilmu tersebut digunakan. Saya harap anda juga 😃.